Jadi ceritanya waktu jaman putih abu punya band pop punk religi (saya tak pernah bisa menentukan genre apa yg kami mainkan, maklum masa SMA adalah fase paling labil dalam pertumbuhan. Bahkan untuk menentukan genre band sendiri). Kita gabung berlima, ada Kahfi yg punk tulen, ada saya yg paling labil antara nge-band atau solo (ini serius, iya serius), ada walet (bukan ager-ager) yg melodic banget, ada Yuda sama Yogi yg idem idem aja.
Sebelum ini saya sempat berkali-kali bikin band sejak SMP, tapi bareng mereka berempat rasanya paling 'serius', at least hampir seriuslah.. Dari awal ngumpul kita udah langsung nentuin nama, sempat pake nama 'Flashback', setelah jalan beberapa bulan kita baru sadar, kalo kita ga punya masa lalu yg catchy buat di flash, jadi menurut kita nama itu kurang Filosopic. Akhirnya nemu lagu Blink 182(ga tau album mana) judulnya Fentoozler. Tanpa denger lagunya(karena memang ga perlu lagunya) langsung saya sodorin buat nama baru band, dan jadilah.
Filosopi dipikir nanti kalo udah tenar.
Beres urusan nama, kita mulai menentukan misi band, kita pengen rekaman, punya demo yg isinya lagu kita sendiri. Maka tercapailah...dan B.U.B.A.R.
Setelah hampir 6 tahun kita berlima terpencar menjadi partikel-partikel kecil di antara ratusan juta individu di Indonesia, tiba-tiba malam itu dahaga akan berjingkrak bersama mereka mengganggu jumat malam saya. Mungkin ini reaksi lagu kami dulu yg tak sengaja saya putar kembali. Saya tak mungkin mengumpulkan mereka berempat dalam waktu singkat secara komplit, beberapa dari kita tersebar di tanah berbeda dengan kesibukan masing-masing.
***
Tapi saya bisa ciptakan teman-teman punk saya kembali, hanya saja dalam skala lebih kecil
Dan saya siap untuk sebarkan pesan kerinduan ini ke alam bawah sadar mereka..
Dan semoga pesan kerinduan ini, mampu mengulik memori kita lebih jauh lagi..jangan berakhir di tong sampah teman-teman punk.